EFEKTIFITAS BIROKRASI DAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN KABINET PRABOWO-GIBRAN
Era Prabowo - Gibran menghadapi sejumlah tantangan besar, terutama dalam reformasi birokrasi (RB) dan penguatan kelembagaan. Reformasi birokrasi yang menjadi agenda penting dalam pemerintahan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik dan mewujudkan efisiensi dalam sistem pemerintahan. Tantangan utama dalam pelaksanaan reformasi birokrasi adalah resistensi terhadap perubahan, ketidakmerataan kualitas SDM, serta ketidaksesuaian antara kebijakan dan implementasi di lapangan. Visi Indonesia Emas 2045 yang menjadi acuan dalam pembangunan jangka panjang menuntut sinergi antara program-program reformasi birokrasi dengan penguatan kapasitas kelembagaan pemerintah. Keterkaitan antara agenda reformasi birokrasi dengan visi Indonesia Emas menunjukkan pentingnya peningkatan efektivitas dan produktivitas lembaga pemerintahan dalam mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Penguatan reformasi birokrasi (RB) di kabinet Merah Putih harus diarahkan untuk menciptakan sistem pemerintahan yang lebih transparan dan akuntabel, dengan fokus pada peningkatan kualitas pelayanan publik. ASTA ARAWA, sebagai salah satu metodologi yang digunakan untuk memperkuat visi-misi pemerintahan, menyarankan pendekatan berbasis analisis yang lebih terstruktur, dengan mitigasi risiko terhadap potensi tantangan yang ada, baik dari segi internal maupun eksternal pemerintahan. Penguatan reformasi birokrasi yang efektif dapat meningkatkan produktivitas lembaga pemerintahan, yang pada akhirnya berdampak pada kualitas hidup masyarakat. Dalam rangka mewujudkan Indonesia Emas, tantangan dalam implementasi RB harus dilihat sebagai peluang untuk melakukan transformasi menuju pemerintahan yang lebih responsif, efisien, dan berorientasi pada hasil nyata yang bermanfaat bagi seluruh lapisan masyarakat.